MENULIS DENGAN HATI, MEMBACA DENGAN KACA MATA 5 DIMENSI
Pelatihan Belajar Menulis KSGN (3), Gelombang 17
MENULIS DENGAN HATI, MEMBACA DENGAN KACA MATA 5 DIMENSI
Ditulis: Rince Wiki Utami
Ibu Kanjeng nama tenarnya sebab tulisan beliau tentang pak Kanjeng yang melejit. Pengalaman sarat hikmah, tersajikan dalam buku-buku beliau buah silaturahim yang penuh berkah. Ibunda Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd dengan penuturan lembut namun penuh energi mendobrak literasi yang tersembunyi dari setiap insani.
Beliau lahir 8 April 1961 sejak 2009 gemar menulis dan aktif sebagai penggiat literasi. Menyimak paparan luar biasa dari sosok nara sumber malam ketiga, jum'at 08 Januari 2020 Pelatihan Belajar Menulis bersama OmJay gelombang 17 yang mempesona dan menginspirasi saya sebagai penulis pemula. Beliau mengambil tema Menulis Dengan Kekuatan Silaturahmi, dibuktikan dengan banyak karya buku yang dihasilkannya.
Ketika dulu saya pernah ikut kuliah tafsir, untuk memahami atau mentadaburi suatu ayat salah satu pendekatannya dengan mengetahui "Maqosit" ayat tersebut. Apa yang dikehendaki Allah dengan diturunkannya ayat ini?. Dengan Maqosit ini seseorang dapat mengikuti petunjuk dengan benar.
Maqosit ini akan tumbuh seiring hubungan silahtu billah, hubungan kedekatan dengan Allah yang sangat baik. Seperti membiasakan salat malam, salat rawatib, salat dhuha, puasa senin-kamis, membaca Al Qur'an dan amalan sunnah lainnya. Maqosit menumbuhkan ketajaman hati seorang hamba dalam memahami petunjuk Allah yang tersirat dari ayat-ayatNya. Maqosit berbeda dari menafsirkan juga beda dengan asbabun nuzul. Maqosit ibarat mata hati seorang hamba memahami penciptaNya.
Buku-buku yang dibahas malam ini, menulis dengan tema kekuatan silaturahmi begitu sarat dengan hikmah, antara lain yang bisa saya sarikan dari tulisan beliau:
1. Memahami keprihatinan dan perjuangan seorang gurdasus (guru daerah khusus) dari blog beliau.
2. Menjadi manusia yang bermanfaat, jangan berhenti di halaman awal, terus lanjutkan dan resapi pesannya (buku Motivasi dan Literasi).
4. Buku Wow English is so Easy Kids, terpacu ketika mengikuti diklat untuk membuat buku pendamping yang mudah difahami bagi orang tua dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Buku setebal 400 halaman lebih saat ini dalam bentuk e-learning, e-book.
5. Buku Catatan corona Bu Kanjeng, memuat kisah faksi mengharukan menyentuh perasaan pembaca terkait corona yang terjadi di sekitar komplek perumahan beliau.
Berikut saran Ibu Kanjeng dalam menulis diambil dari pemaparan dan tanya jawab, antara lain:
1. Tentukan tujuan yang benar dalam menulis setiap buku agar mendapat keberkahan.
2. Menulis judul dengan daftar isi harus sesuai tidak membohongi pembaca.
3. Memberi kata pengantar harus jeli sehingga tidak terkesan terlalu membesarkan isi buku.
4. Setelah ditulis pilih provider yang dapat membaca lebih dahulu atau revew buku tersebut sebelum di cetak.
5. Lakukan swa sunting terhadap tulisan kita, jangan merangkap sebagai penulis dan editor agar buku kita berkualitas.
6. Banyak membaca dengan meresapi dan banyak menulis untuk melancarkan, beliau memiliki 3 blog yang aktif.
7. Menulis buku ISBN agar aman minimal 75 halaman, kertas A5 ukuran 14 x 21
Demikian kuliah WAG malam ini, saya mencatat point terpenting dari pemaparan beliau yaitu jadikan menulis sebagai terapi dan muhasabah dengan munajat berdo'a pada sang khalik di tempat tertentu, di waktu mustajab sehingga bisa menulis dengan hati dan membaca dengan kaca mata 5 dimensi. Sebagaimana judul yang saya pilih untuk membingkai materi pada malam hari ini.
Keindahan jiwa tulisan cermin samudra rasa penulis, bangkitkan asa pembaca untuk memaknai hidup yang hanya sesaat. Semoga bisa bermanfaat. aamiin..
Bekasi, Jum'at malam, 08012021
Terharu saya membacanya. Berharap saya bisa berkolaborasi .menjaga silahturahmi. Agar tulisan resume ini lbh bermanfaat bisa disetor ke buAam.untuk disatukan dalam buku Antologi. Tulisannya sudah mengalir dan dibacanya kriuk.
BalasHapusMaa syaa Allah bunda, matur suwun bunda..
BalasHapustulisannya semakin mantuull
BalasHapusHatur nuhun pak haji..yg suport selalu..
HapusMakasih bu hj rince, memmberii insporasi tuk mbaca n menulis.sukses trus bu rince n SDIT Darjl maza💪💪
BalasHapusHatur nuhun..🙏
Hapuscakeep resumenya bu rince..semangat terus bu
BalasHapusTerima kasih pak Asikin, sama2 semangat juga..
HapusKeren bunda, materi tulisannya sangat menginspirasi.
BalasHapusHatur nuhun..semangat literasi..🙏
HapusSuka saya membacanya
BalasHapusTerimakasih untuk kaca mata 5 dimensinya
Sami2 pak Indra, semangat literasi..
Hapusterima kasih sudah mengerjakan tugasnya dengan baik
BalasHapusTerima kasih OmJay sdh mampir..dan suportnya untuk saya..
Hapuswow, wow, wow, keren ustadzah. semangat literasi semangat menginspirasi
BalasHapusWah...kok jd dipanggil ustadzah...pak ustdz Miftah ya..
HapusLuar biasa....
BalasHapusBaru belajar bunda Gisya
HapusBagus sekali resumenya buk... Menginspirasi
BalasHapusIni juga masih belajar pak, sama2 semangat literasi..
BalasHapusResumnya sangat apik saya sangat terinspirasi dengan tulisan ibu, walaupun singkat namun serat dengan ilmu
BalasHapusTerima kasih bu Fitri, sy juga baru belajar
HapusTulisan nya benar benar dari Hati Bu Rince.
BalasHapusKeren bingit.
Saya teringat hermeneutika eksistensial nya Heideger
Terima kasih pak Pian, wow itu mah keren banget...sy masih baru belajar pak..
HapusManis sekali blognya dan juga isinya patut saya contoh
BalasHapusIni blog masih asli mba..blm di ksh apa2..baru bljar menulis juga..
Hapus