ECOBRICK, DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 18

 


 DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 18

ECOBRICK

Ditulis: Rince Wiki Utami

NPA: 10080200549

 

 

“Ade sedang apa… krasak krusuk di dapur dari tadi.. Mama perhatikan dari kemarin ade lagi sibuk ya.. sedang ada tugas sekolah? Mama yang sedang membaca di ruang tamu terhenti karena suara-suara kresek dari dapur yang dipisahkan dinding khas tipe rumah 45 yang sudah direnovasi itu.

“Iya ma… Ade sedang kumpulkan plastik-plastik tidak terpakai kata bu guru mau buat ecobrick.” Seru seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dengan sigap.

“Wiih… keren itu Ade, mengurangi polusi, benar ngga Ade?” tiba-tiba papah Ade muncul di dapur.

“Iih.. papah, ngurangi polusi itu asap rokok, asap kendaraan yang hitam juga pabrik liar.” Mama pun ikut menimpali komentar papa.

“Papa kan, sudah tidak merokok, mama kok jadi senewen gitu ya..sama papa?”

“Jangan-jangan mama sama papa ngga tahu nih apa itu ecobrick?” sela Ade.

“Emangnya apa ecobrick itu, Ade tahu bener? Coba terangkan ke mama de.. nanti mama bantu yang Ade cari deh..” bujuk mama Ade sambil colek tangan papahnya Ade untuk duduk di ruang tamu.

“Sebentar Ade ambil laptop dulu ya ma..pa..” tidak lama Ade keluar dengan membawa laptopnya. Dihadapan papa dan mamanya Ade membuka internet dan mengetik sebuah nama ECOBRICK.

Ecobrick adalah metode untuk meminimalisir sampah dengan media sangkar botol plastik yang diisi dengan limbah anorganik (limbah yang tidak dapat diurai) hingga benar-benar keras dan padat.

Pengelolaan sampah di negeri ini merupakan permasalahan klasik dan sepele yang belum sepenuhnya terselesaikan. Menurut Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Limbah dan B3 (zat berbahaya dan beracun) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan jumlah total sampah Indonesia pada tahun 2019 mencapai 68 juta ton dan akan mencapai 9,52 juta Ton atau 14 persen dari total limbah yang tersedia.

Berdasarkan data Jenna Jambeck, seorang peneliti sampah dari Universitas Georgia, Indonesia menempati urutan kedua di dunia dalam memproduksi sampah plastik, mencapai 187,2 juta ton ke Cina dengan 262,9 juta ton. Belum lagi fakta bahwa penggunaan plastik di Indonesia adalah limbah yang menjadi penyebab utama pembobotan sampah, terutama karena plastik tersebut terurai dalam 1 milenium atau sekitar 1000 tahun.

Pemusnahan plastik dengan cara dibakar hanya akan memperburuk kesehatan melalui zat dioksin yang dihasilkannya. Oleh karena itu, prinsip pengurangan, penggunaan kembali dan selayaknya kita terapkan dalam mengatasi sampah plastik dengan cara simpel namun efektif, yaitu Ecobrick.

Komponen utama dalam manajemen sampah modern dengan 6R yaitu, Reuse (pemanfaatan), Reduce (mengurangi penggunaan barang yang menjadi sampah), Recycle (daur ulang), Replace (mengganti), Refill (pengisian kembali) dan Repair (perbaikan).

Tujuan dan pemanfaatan ulang dan daur ulang limbah antara lain sebagai berikut:

  1. Mengurangi jumlah limbah untuk mengurani pencemaran.
  2. Mengurangi penggunaan bahan baku yang baru.
  3. Mengurangi penggunaan energi atau sumber daya alam
  4. Mengurangi polusi
  5. Mengurangi kerusakan lahan
  6. Menguragi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
  7. Mendapatkan penghasilan tambahan karena dapat dijual Kembali.

Fakta Unik Tentang Ecobrick

  1. Lebih Ekonomis dan Mudah Dibuat

Membuat Ecobrick sangat mudah. Anda hanya perlu menyiapkan sampah plastik, botol plastik dan tongkat (seperti kayu) untuk dikompres.

Isi botol plastik sampai keras dan tidak berubah saat ditekan. Tutup botol lagi dan selesai. Dengan langkah-langkah ini Anda telah berhasil membuat Ecobrick.

  1. Dapat Mencegah Plastik Berakhir di Pembuangan Landfill

Ecobrick yang nantinya bisa dimanfaatkan menjadi bahan bangunan otomatis tidak akan berakhir di pembuangan sampah. Tempat pembuangan sampah konvensional, yang umumnya mengumpulkan limbah di biosfer dan semakin menempati area yang luas dan dapat terus tumbuh jika tidak dikelola. Penggunaan limbah Ecobrick membuat sampah plastik menjadi sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat.

  1. Menjadi Material Bangunan

Ecobricks memiliki karakteristik plastik itu sendiri, yaitu tahan lama dan tahan air. Beberapa bahkan mengklaim bahwa bahan ini anti peluru. Ketika digunakan sebagai bahan bangunan, bangunan yang umumnya terbuat dari bata tentu tidak kalah nyaman.

  1. Pertama Kali Ditemukan di Filipina oleh Seniman Kanada yang Tinggal di Indonesia

Mengacu pada spot.ph, ternyata penemu Ecobrick ini adalah orang Kanada. Adalah Rusel Maier, seorang seniman yang bekerja di Indonesia untuk menyelesaikan proyek Ecobrick-nya. Dia menemukan ide Ecobrick dan mempertimbangkan solusi mana yang terbaik untuk memecahkan masalah polusi plastik di dunia. Penemuan itu terjadi ketika dia berada di sebuah desa di Lembah Sagada di Filipina.

  1. Dimanfaatkan Komunitas Lingkungan untuk Membangun Berbagai Bangunan

Sejak penemuannya, ecobrick telah mulai menjadi global dan telah diadopsi oleh berbagai organisasi lingkungan. Dengan Ecobrick, berbagai organisasi telah berhasil membangun struktur seperti sekolah, bank, hostel, dll.

Bahkan bangunan yang sudah jadi pun tidak kalah indahnya dengan yang terbuat dari batu bata. Selain itu, dapat digunakan sebagai fungsinya. Penggunaan Ecobrick yang berlaku juga merupakan cara mendidik masyarakat tentang penggunaan sampah plastik.

Tujuan Ecobrick

Tujuan Ecobrick adalah mengurangi sampah plastik dan mendaur ulangnya dengan botol plastik agar bermanfaat. Contoh penggunaannya adalah produksi meja, kursi, dinding dan benda artistik lainnya yang juga memiliki nilai jual. Metode ini telah terbukti mengurangi jumlah sampah plastik di Kanada, negara tempat bernaung pencipta Ecobrick ini, yaitu Russell Maier.

Cara Membuat Ecobrick

Membuat ecobrick tidak sesulit membuat skripsi empiris yang pemulihan datanya dibatasi oleh masalah internal lembaga, serta mendapatkan pengawas pembunuh dan alat perfeksionis. Siapkan saja botol air mineral plastik yang sudah dikeringkan terlebih dahulu agar sampah di botol Ecobrick tidak bau.

Untuk ukuran botol plastik sendiri bervariasi, tergantung pemanfaatan ecobrick nantinya. Untuk mengisi botol dengan limbah plastik, tongkat kayu diperlukan agar ecobrick benar-benar padat. Limbah yang cocok untuk dimasukkan ke dalam botol Ecobrick adalah selubung plastik untuk makanan, tekstil basah, puntung rokok dan limbah anorganik serupa.

Jangan memasukkan sisa makanan maupun bungkus plastik dengan sisa makanan karena Ecobrick akan mengeluarkan aroma yang ngeri-ngeri sedap. Limbah yang terisi harus mengisi semua rongga dalam botol, hingga botol 1,5 liter di Ecobrick dengan berat rata-rata 0,5 hingga 1 kg (tergantung pada isi limbah dalam botol Ecobrick).

Tujuan dari pemadatan botol ecobrick tersebut adalah untuk efisiensi pengumpulan limbah serta validitas kerja ecobrick setelah realisasinya. Jika botol ecobrick tidak penuh, produk-produk ecobric yang dihasilkan dapat lebih mudah dihancurkan. Berikut tahap-tahap nya:

  1. Sampah-sampah plastik sisa pendakian (bungkus mie, tissue basah, puntung rok0k, dll)
  2. Masukkan sampah ke dalam botol satu demi satu
  3. Tekan sampah dengan batang kayu hingga benar-benar padat
  4. Penampakan ecobrick yang padat dengan sampah plastik.

Karya Seni Ecobrick

Untuk variasi pembuatan ecobrick, terdapat banyak hasil karya yang bisa dihasilkan. Contohnya adalah meja dan kursi. Alat yang dibutuhkan adalah lem kaca dan botol Ecobrick 1,5 liter. Jumlah botol yang dibutuhkan tergantung pada ukuran yang Anda inginkan.

Setelah botol-botol ecobrick direkatkan dengan lem, cukup letakkan menempatkan kayu lapis bundar di bagian atas sehingga duduk dengan nyaman. Produksi Ecobrick tidak hanya memiliki nilai penjualan, tetapi juga dapat mengurangi limbah plastik yang tidak dapat terurai secara signifikan.

Terlebih penggunaan kayu dapat diminimalisir, sehingga kalau kita mengusahakan pembuatan furniture dari ecobrick, bayangkan saja berapa banyak pohon yang dapat diselamatkan.

“Kalau di sekolah Ade belajar 3R, yaitu reuse, reduce dan recycle, nah bunda guru meminta Ade mengumpulkan sampah-sampah plastik untuk dimasukkan ke dalam botol plastik juga.” Terang Ade seraya mematikan laptopnya.

“Oke deh Ade, sangat bagus.. papa mendukung upaya Ade mengurangi limbah sampah plastik dan papa berharap tidak hanya dapat tugas dari sekolah ya, tapi juga untuk selamanya, iya ngga ma.. “ sambil melirik istrinya yang berjalan ke arah dapur.

“Oke papa, mama juga dukung.. ayoo Ade mama bantu kumpulkan plastik-plastik bekas di dapur!” Ajakkan mama terdengar dari dapur.

“Asyiiik… dapat bantuan dari mama..” seru Ade kegirangan.

 

“Lingkungan harus di jaga dari rumah-rumah kita. Duta lingkungan ada dalam diri kita masing-masing.Jaga lingkungan jaga kelangsungan hidup masa depan.”-Bunda Rince W Utami

 

 

Bekasi, Kamis 18 Februari 2021

Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi

 

Foto dokumentasi pribadi, diperagakan oleh siswa SDIT Darul Maza.

Dari berbagai sumber

Adalah.co.id

Brainly.co.id

Komentar

  1. Keren....sangat menginspirasi bunda👍

    BalasHapus
  2. Mari kita galakkan Ecibrick . Really good idea

    BalasHapus

  3. Program keren yang bisa dilakukan berbagai kalangan usia...... memupuk jiwa cinta lingkungan ananda sejak dini.....
    Keren bunda tami.......

    BalasHapus
  4. Ramah lingkungan ,nyaman sekolahnya. Darul maza mantab pisan.....

    BalasHapus
  5. Kegiatan yg sangat bermanfaat Ade, semangat ya👍

    BalasHapus
  6. ecobricknya sangat menginspirasi Bu Hajah ,,,kerennnn

    Bu hajah

    Mohon singgah ya,,,,tuk masukan tulisan aku yang masih jln dtempat,,he,,trims,,

    https://suryanietin.blogspot.com/2021/02/rabu-17-februari-2021-pelatihan-menulis.html

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEROBAK CERDAS BEKEN, lomba blog www.aisei.id

SEKOLAH ADIWIYATA, DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 23

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK, KOTA BEKASI SIAP LAKSANAKAN.