The Power of Mind Set and Publisher
Pelatihan Belajar Menulis KSGN (8), Gelombang 17
THE POWER OF MIND SET AND PUBLISHER
Ditulis: Rince Wiki Utami
Tekad yang kuat dalam menulis hingga selesai itulah saran Cak Inin, nara sumber Belajar Menulis bersama OmJay dalam Komunitas Sejuta Guru Ngeblog-KSGN-PGRI, dipertemuan ke 8, Rabu malam 20 Januari 2021 didampingi moderator pengganti Mr. Bams yang sedang berhalangan-semoga dimudahkan semua urusannya-Pak Cip segera ambil alih estafet, duet kompak bersama Cak Inin dengan penuh semangat mendampingi peserta gelombang 17 hingga 18 pertanyaan tuntas dijawab. Keren.
Berkah mengikuti kegiatan Menulis Bersama Omjay di angkatan 8, di bulan Maret hingga Desember memiliki 2 buku solo, 8 buku antologi dan 1 penerbitan buku ber ISBN KAMILA PRESS LAMONGAN. Dalam kurun waktu 4 bulan (September-Desember 2020) menerima lebih dari 20 judul jasa menerbitkan buku dari pulau jawa, sumatera, NTT, dan Kalimantan. Luar biasa!
Berikut ini link biodata lengkap Bapak Mukminin owner Kamila Press.
https://cakinin.blogspot.com/2020/10/curiculum-vitae.html
Tips Menulis menurut beliau:
1. Keberanian dan tekad yang kuat untuk mempublikasikan tulisan.
Dengan harapan berbagi pengalaman. Menulis itu bukan karena bakat tetapi niat kuat untuk menulis dan terus menulis serta terus berlatih.
2. Berpola pikir bahwa menulis itu mudah.
Jangan berkata menulis itu sulit. Dengan berkata menulis itu mudah maka otomatis pikiran dan hati diberi kemudahan. Kalau dibalik menulis itu sulit maka terhentilah pikiran dan hati untuk menulis bahkan akan mengalami kebuntuan.
Karena terpola, membentuk kuatnya pikiran yang menguatkan hati dan mewujud kepada ucapan serta tindakan. The power of mind set. Maka lahir tulisan dari apa yang dilihat, didengar, dibaca dan dirasakan. Jadilah menulis semudah bicara seperti handpone menulis dengan writter plus or color note. Selesai menulis jadilah buku dan diterbitkan.
3. Kenali pasion Anda ( potensi Anda).Apakah suka menulis buku bisnis, agama, pendidikan, fiksi ( cerpen, novel, roman, motivasi, dll). Dengan mengenali potensi maka akan mempermudah untuk menulis.
4. Banyak membaca.
Untuk menjadi penulis buku bisa diperoleh melalui pengalaman dan pengetahuan. Banyak membaca buku wawasan akan bertambah dan bisa ditulis menjadi buku yang menarik.
Tips menulis disaat sibuk, yang perlu kita lakukan:
1. Tulislah segera saat ada ide.
Tulis 5W + 1H, atau tulis di buku catatan atau langsung bicara direkam di hp.
2. Tentukan waktu untuk menulis.Setiap orang tidak sama, ada habis sholat subuh, ada sebelum tidur. Kembangkan pokok-pokok tulisan menjadi tulisan yang baik, enak dibaca dengan kalimat pendek, sederhana mudah dipahami dan gunakan istilah umum.
3. Tampilkan tulisan dengan ciri khas gaya sendiri (trade mark), setiap orang punya style.
4. Jangan membatasi jumlah halaman, mengalir saja, tulislah sebanyak-banyaknya. Jangan menulis sambil mengedit. Tulis saja sampai selesai baru diedit hingga benar-benar bagus sesuai dg EYD / EBBI.
Mempelajari bagaimana buku itu diterbitkan.
a. Bagaimana membuat cover buku.
b. Bagaimana membuat judul menarik perhatian pembaca.
c. Apa saja yang harus dikirim ke penerbit dari naskah / tulisan menjadi buku
d. Siapkan kata pengantar
e. Daftar Pustaka
f. Biodata penulis
g. Sinopsis berisi inti dari isi buku, kelebihan buku kita dan untuk promosi.
h. Semua jadikan 1 file kirim ke email penerbit dan ke nomor wathsaap.
Penerbit buku ada 2 macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indie. Apa perbedaanya? bisa dilihat pada uraian berikut ini :
1. Jumlah Cetakan.
# Penerbit mayor: mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie: hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print On Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WAG, dll.
2. Pemilihan Naskah.
# Penerbit mayor:
Naskah yang akan diterbitkan harus melewati beberapa tahap prosedur. Penerbit mayor mencetak bukunya
# Penerbit indie:
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan.
3. Profesionalitas.
# Penerbit mayor:
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie: juga profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper (kertas coklat halus).
4. Waktu Penerbitan.
# Penerbit mayor:
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, ada giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit indie:
Tentu berbeda naskah yang sudah deal antara penulis dan penerbit maka segera memproses naskah dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah bisa terbit. Penerbit Indie tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. Menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti.
# Penerbit mayor:
Kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
# Penerbit indie:
Umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat Fb, Instagram, WAG, Twitter, status, dll
6. Biaya penerbitan.
# Penerbit mayor:
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie:
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama.
Berikut adalah contoh penerbit mayor dan penerbit indie:
Contoh penerbit mayor adalah Gramedia Pustaka Utama, Mizan, Republika, Grasindo, Loka Media, Tiga Serangkai, Bentang Pustaka, Erlangga, Yudhistira, Andi Yogyakarta dan lain sebagainya.
Pengiriman naskah untuk buku: Ketik diatas kertas A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file kirim ke WA Cak Inin atau email gusmukminin@gmail.com, lebih lengkap lihat link penerbit Kamila Press, yaitu:
https://cakinin.blogspot.com/2021/01/cetak-awal-10-buku-dan-cetak-ulang.html
Pesan Cak Inin:
* Menulis itu mudah, ayo terus menulis .
* Tiada kata terlambat untuk menulis, tulislah segera apa yang Anda suka, Anda dengar, Anda lihat, Anda baca dan Anda rasakan untuk berbagi kebaikan (Cak Inin 2020)
* Torehkan penamu dari hikmah jejak kakimu, siapa tahu itu jadi penolongmu (Cak Inin 2020)
* Kalau kamu ingin panjang umurmu, maka Menulislah (Cak Inin 2020)
Menakjubkan torehan sejarah yang terukir, dari belajar menulis terus menuai berkah memiliki penerbitan buku, membantu memilihkan alternatif bagi para penulis untuk menerbitkan bukunya. Berbagi kebaikan dengan memberikan tips menulis yang tertuang dalam goresan pena.
The power of mind set menjadi secercah cahaya yang mampu menularkan semangat menulis di seluruh penjuru bumi dipijak.
Terima kasih Cak Inin, salam ta'zhim dari kami semua.
Salam Literasi, salam guru blogger.
Kapan bukunya bu rince terbit?sudah layak jadii buku sendiri tulisan2nya
BalasHapusAamiin..smoga segera ya.. yang antologi baru ada 2 buku
Hapusterima kasih sudah mengerjakan tugas resumenya dengan baik dan pertahankan agar kelak menjelma menjadi buku yg enak dibaca.
BalasHapusTerima kasih omjay suportnya menambah vit menulis..
Hapusmantulll
BalasHapusHatur nuhun pak haji.. ats suportnya
HapusTata bahasa n letak gambarnya pun dah ok. Salam literasi n sukses y
BalasHapusSalam literasi bunda Ully
HapusMantap sekali Ibu,👍👍👍
BalasHapusTerima ksh bunda gisya, bunda jg keren..
HapusMantap dan lengkap resumenya, lanjutkan!
BalasHapusNamanya tdk muncul..tks ya.. masih hrs banyak belajar..
HapusWaah keren. lengkap dan sempurna. Lanjutkan!
BalasHapusPàk nana juga..semangaat menulis dan mengispirasi
HapusYa Allah...ibu Rince... resume nya bagus. Saya suka...tidak salah njenengan dapat nominasi 3 besar terbaik pada saat itu. Semoga saya ketularan pinternya.
BalasHapusLaa haula wala quwwata illa billah, bu Sutri sami2 sy jg msh belajar... semangaaat literasi..
HapusWoow keren sekali. Mantab lanjut
BalasHapusMatur suwun Cak Inin
HapusNice Bu..
BalasHapusTks bu Erlinah
HapusMasya Allah, selalu keren resume Bunda. Lengkap, padat, dan menarik.
BalasHapusAllah yg maha sempurna, sy baru belajar kita saling menyemangati ya bu Muji..
HapusMantap resumenya Bun lengkap moga saya bisa ketularan Bu he...he..he..
BalasHapusIbu Sri bisa in syaa allàh..
Hapusselalu konsisten kerennya buu, mantap paripurna. semangat berkarya, semangat menginspirasi
BalasHapusPak miftah jg kereen... sy pendatang baru yg msh belajar... matur suwun suportnya..
BalasHapusLuar biasa ibu, tulisan & kreasi blognya sy suka
BalasHapus