MENULIS DENGAN RIANG dan BAHAGIA

 Pelatihan Belajar Menulis KSGN (19), Gelombang 17

MENULIS DENGAN RIANG dan BAHAGIA

Ditulis: Rince Wiki Utami




Sebuah nama populer yang tidak asing, nama besar yang dikenal secara nasional bahkan jagat raya sebab jurnal beliau menginternasional. Beliau adalah Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc.,MBA.,Mphil.,MA. Saya pernah mengikuti beberapa webinar PGRI yang disampaikan beliau dengan materi yang sangat luar biasa. Biodata beliau bisa dilihat langsung pada link berikut ini.


Malam hari ini berkesempatan mendapatkan berkah inspirasi seperti guyuran air hujan diluar sana yang semakin deras tertumpah ruah tanpa tahu sumbernya, seakan takkan pernah habis.

Bersama moderator lincah Ibu Aam Nurhasanah memandu acara belajar menulis bersama Omjay yang sudah memasuki pertemuan ke 19. Senin, 15 Februari 2021.

Prof. Eko memang luar biasa kecepatan beliau dalam mengetik materi hingga menjawab pertanyaan peserta tidak kurang 60 paragraf dihasilkan dalam kesempatan malam hari ini.

Dengan tema "Kiat Menulis Buku Satu Minggu" menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta yang baru belajar menulis seperti saya, apakah bisa? Mungkinkah?

Di dalam uraian materinya beliau berikan beberapa trik di dalam menulis agar tidak merasa menjadi beban bahkan kerap beliau katakan menulislah dengan senang, menulis sambil tertawa, sambil becanda bahkan sambil main kartu. Terkait menulis beliau katakan seperti ini.  

"Bagi saya menulis adalah untuk meningkatkan imunitas tubuh (supaya tidak mudah terjangkiti covid). Karena dengan menulis saya dapat membuat orang lain bahagia, tersenyum, gembira, tertawa..... Itulah hebatnya sebuah pena... eh, itu jaman dulu ya, jaman sekarang pakai keyboard....atau jempol di handphone." 

"Sebagai pribadi saya juga ingin agar anak, cucu, cicit, dan cicit-cicitnya saya nanti bisa mengenal siapa kita sebagai mbah-mbah-mbah buyutnya. Karena apapun yang kita tulis akan terekam abadi di dunia maya."

"Saya biasanya setiap hari menulis 1-3 halaman, tapi pas hari Sabtu atau Minggu bisa berpuluh-puluh halaman - isinya macem-macem, dari mulai cara mengajar, teknik main sulap kartu, update teknologi terbaru, dan lain sebagainya."

Saya kutip langsung pernyataan beliau dalam whatsaap group agar dapat merasakan kehidupan dalam tulisan resume ini. Luar biasa, terasa memompa semangat buat kita para peserta. 

Trik-Trik dalam Menulis Secara Umum.

1. Mengubah berkomunikasi via oral (mulut) ke dalam via tulisan.
Adalah cara jika ingin menulis dan menerbitkan buku dalam satu minggu. Artinya menulis sama dengan kita bicara sehari-hari, ubahlah bicara dengan menuliskannya.

2. Menulis yang di SUKAI dan KUASAI.
"jika anda melakukan hal-hal yang anda sukai, anda tidak akan merasa bekerja satu detik pun!" Mengalir saja, karena menulis, bekerja, mendidik, mengasuh anak, itu adalah satu tarikan nafas. 

3. Menulis pengalaman dari hobi, kegemaran, kesukaan, cerita, dll
Yang suka Manchester United silahkan setiap hari bicara apa saja mengenai MU, yang suka kulineran silahkan bicara mengenai makanan, yang suka main catur silahkan cerita mengenai taktik bermain catur, yang suka nyanyi silahkan kumpulkan lagu-lagu nostalgia anda, yang suka bikin puisi monggo buat satu puisi per hari.

4. Membiasakan menulis setiap hari
Intinya sederhana. Kalau setiap hari kita biasa sholat lima waktu bagi yang muslim atau berdoa bagi yang lain, maka ditambahkan sekarang dengan cara menulis satu halaman per hari (seperti yang diajarkan Oom Jay)

5. Menaikkan intensitas menulis bila sudah terbiasa  2-5 halaman per hari.

6. Lakukan menulis tanpa harus menunggu

7. Menulis diselingi kegiatan sehari-hari.
Ide terkadang muncul sendirinya, saat menulis kehilangan ide bisa diselingi dengan olah raga, memasak, bermain bersama keluarga, dll

8. Menulis dengan menghadirkan suasana hati.
Terkadang menuliskan hal yang sedih bisa menangis atau sebaliknya.

9. Menulis bunga rampai.
Menulis karya bunga rampai (koleksi) jauh lebih mudah daripada membuat buku yang di dalamnya terdapat struktur bahasan yang logis dan teratur. 

10. Menulis dengan bahagia, hadirkan penilaian positif dalam kedukaan.
Syukuri yang ada, sambil terus berbuat sesuatu tanpa henti, hingga nafas dan titik darah penghabisan.

Hambatan dalam Menulis

1.  Dari dalam diri sendiri. 
Seringkali tidak ada waktu, banyak aktifitas padahal banyak celah untuk menulis, WFH  banyak kesempatan untruk menulis. Taklukan hambatan terbesar dari dalam diri ini. Kita yang harus mengatur waktu. Kondisi Covid-19 ini adalah saat yang baik untuk belajar mengelola waktu.

2. Sudah memiliki modal menulis.
Sebagai blogger sudah ada tempat, jangan biarkan tempat menuggu, lakukan segera.

3. Hilangkan keraguan dalam menulis.
Tulisan itu sudah ada pembacanya masing-masing. Tidak mungkin buat tulisan yang bisa memuaskan banyak orang.

4. Kuat mental tahan banting.
Pepatah yang mengatakan begini "dalam menghasilkan karya tulisan, tidak perduli beberapa kali kita jatuh dan dicemoohkan orang, tapi lihatlah berapa kali kita dapat bangun dan bergerak untuk menulis lagi setelah belajar dari peristiwa masa lalu!".

Pemicu  atau Motivasi dalam Menulis

1. Keluarga besar.
Istri, anak, ayah dan ibu bisa menjadi luapan bahagia dan mengikat cinta serta kasih sayang di dalam anggota keluarga. Anak menjadi semakin cinta karena dapat surat yang menunjukkan kebanggaan dari ayah atau ibunya. Banyak hal romantis dapat diciptakan dengan menulis untuk pasangan. Kata-kata atau nasihat yang terkadang malah cuek atau tidak didengarkan. 

2. Tantangan menulis, membuat target menulis.
Bisa dengan cara mendisrupsi diri sendiri. Memberikan tantangan untuk diri sendiri, ataupun menerima tantangan dari kumunitas. 

3. Melatih kecepatan dalam menulis.
Berniat melatih diri tentu beda dengan menulis tanpa niat. Dengan berniat menulis untuk melatik kecepatan dalam menulis memacu untuk menjadi sebuah buku. Mencari waktu yang tepat bagi diri untuk melatih kecepatan dalam menulis apakah saat hening atau ditengah keramaian.

4. Menulis dalam tekanan, pressure.
Berada dalam tekanan terkadang memunculkan daya tahan untuk berjuang dan mendapatkan keberhasilan yang tidak terduga. 

5. Menulis untuk sharing pikiran dengan tulus, jadi valid dan benar.

6. Menulis dengan mendapat dukungan penuh dari keluarga.
Intinya adalah komunikasi dengan mereka yang ada di sekitar kita. Sebab kalau tidak dikomunikasikan, mereka suka berasumsi dan memiliki persepsi yang salah. Tapi kalau jadwal itu dikomunikasikan mereka pasti mengerti.

Trik Menulis dalam Seminggu

1. Mengetahui syarat-syarat dari publiser, melakukan riset dalam internet. Untuk menuliskan hingga diterbitkan di penerbit Andi bisa diperhatikan syarat-syaratnya pada link berikit ini.


2. Sudah memiliki Judul, Tema, atau Fokus yang ingin dituliskan.

3. Luangkan waktu 2 jam sehari untuk TIDAK DI GANGGU siapapun.

4. Berkomitmen tinggi untuk hasilkan buku.

5. Mencari waktu yang tenang untuk menulis, manajemen waktu yang baik.

6. Menulis sampai tuntas.

Referensi

Sumber atau referensi adalah pendukung ide atau gagasan yang kita tulis, terutama jika kita ingin membuat karya ilmiah. Tujuannya adalah agar pendapat kita secara akademik memiliki dasar ilmunya. Sementara untuk tulisan fiksi, cerita, dsb cukup didasarkan pada imajinasi kita. 

Untuk tulisan yang membutuhkan referensi dari jurnal, bisa dilakukan dengan dua cara. 

1. Tulis dahulu semua yang ada di kepala kita tanpa melihat referensi, setelah jadi baru mencari referensi pendukungnya. 

2. Baca sebanyak mungkin referensi yang ada, baru kemudian kita mulai menulis sampai tuntas. 

Jika memakai atau menyitir karya orang lain, silahkan menyebutkan referensinya dengan tata cara yang benar. Tidak ada yang dilanggar dalam konteks itu. Yang tidak boleh dilakukan adalah mengakui karya orang lain sebagai karya kita.

Terakhir pesan beliau 

Teman-temanku tercinta, harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama. Artinya adalah bahwa dari semenjak dulu nenek moyang kita ingin agar kita menulis, karena hanya dengan menulislah maka kita dapat hidup seribu tahun lagi....

Selamat berkarya teman-temanku tercinta. Seperti kata Oom Jay, menulislah, dan lihatlah apa yang terjadi. Menulis adalah doa, menulis adalah cinta, menulis adalah karya, menulis adalah jiwa, menulis adalah manusia.... 


"Ciptakan kebahagiaan dalam setiap moment kehidupan. Tuliskan dengan tulus kebahagiaan kita agar menular ke setiap orang. Surga itu penuh dengan kebahagiaan. Bahagialah dunia akhirat. Sahabat surgaku."-Bunda Rince W Utami



Bekasi, Selasa 16 Februari 2021

Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi.

Komentar

  1. Saya suka yang poin 10, Yes hampir 20 resume ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya bu Kanjeng.. matur suwun suportnya ibu.. menular semangatnya buat kami..

      Hapus
  2. Wah, mantap. Tinggal satu kali resume lagi ya bunda. Semangat!

    BalasHapus
  3. Keren... Pesan Bpk Prof, trimks sdh share ilmu. Betul sekali mau menulis banyak tantangan, hambatan dan godaan (malas). Ibu juga kalau lagi mau menulis 50% suka malas untuk menyelesaikannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tulisan yg baik adlh tulisan yg selesai... ayoo ibu sri semangaat sll... ibu pasti bisa..

      Hapus
  4. Resumenya sangat mengena dan membuat selalu terlecut terus menulis. Mantap Bu Salam literasi

    BalasHapus
  5. Mantap Bunda resumenya. Otw resume 20 malam ini.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEROBAK CERDAS BEKEN, lomba blog www.aisei.id

SEKOLAH ADIWIYATA, DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 23

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK, KOTA BEKASI SIAP LAKSANAKAN.