Hari Ke 17, SEKOLAH MODEL UMMI


 DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 17

SEKOLAH MODEL UMMI

Ditulis: Rince Wiki Utami

NPA: 10080200549

 

“The School of Qur’anic and Entrepreneur” merupakan brand sekolah yang telah diputuskan bersama Yayasan dan staikholder terkait. Sebagai kepala sekolah di SDIT Darul Maza sejak tahun kedua berdiri, saya berupaya mewujudkan vis, misi serta brand sekolah tersebut.

Metode Ummi untuk pembelajaran Al Qur’an dan pemahaman karakter terkait dengan Alqur’an menjadi prioritas pilihan untuk terwujudnya “The School of Qur’anic.

Tentang Ummi

Overview, Gambaran

Mengawali awal tahun 2011 Ummi Foundation lahir dengan Metode Ummi dan sistem mutunya.

Sebagai metode yang baru hadir di tengah – tengah banyaknya metode lain yang sudah ada, Metode Ummi mencoba mengambil positioning sebaga mitra terbaik sekolah atau lembaga pendidikan dalam menjamin kualitas baca Al Quran siswa – siswi mereka. Diperkuat dengan diferensiasi sebagai metode yang mudah, cepat namun berkualitas.

Strategi yang digunakan agar Ummi Foundation tumbuh Cepat adalah dengan memberdayakan SDM daerah sehingga mereka bisa mengembangkan Metode Ummi di wilayah masing-masing. Sistem manajemen mutu terus dikembangkan agar terjaga kualitas proses dan produknya seiring dengan tumbuh pesatnya pengguna Metode Ummi

Visi

Visi Ummi Foundation adalah menjadi lembaga terdepan dalam melahirkan generasi Qur’ani. Ummi Foundation bercita-cita menjadi percontohan bagi lembaga-lembaga yang mempunyai visi yang sama dalam mengembangkan pembelajaran Al Qur’an yang mengedepankan pada kualitas dan kekuatan sistem.

Misi

Mewujudkan lembaga pendidikan dan dakwah yang dikelola secara profesional.

Membangun sistem manajemen Pembelajaran Al Qur’an yang berbasis pada mutu.

Menjadi pusat pengembangan pembelajaran dan dakwah Al Qur’an pada masyarakat.

Mengapa Bernama Ummi

Kata ummi berasal dari bahasa arab “ummun” yang bermakna ibuku dengan penambahan “ya mutakallim”

Pemilihan nama Ummi juga untuk menghormati dan mengingat jasa ibu. Tiada orang yang paling berjasa pada kita semua kecuali orang tua kita terutama Ibu. Ibulah yang mengajarkan banyak hal pada kita dan orang yang sukses mengajarkan bahasa di dunia ini adalah ibu.

Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran Al-Quran metode Ummi adalah pendekatan bahasa ibu.

Strategi 3 Pendekatan Bahasa Ibu

 Direct Method (Langsung)

 Yaitu langsung dibaca tanpa dieja/diurai atau tidak banyak penjelasan. Atau dengan kata lain learning by doing, belajar dengan melakukan secara langsung.

Repetition (Diulang-Ulang)

 Bacaan Al Quran akan semakin kelihatan keindahan, kekuatan, dan kemudahannya ketika kita mengulang-ulang ayat atau surat dalam Al Quran. Begitu pula seorang ibu dalam mengajarkan bahasa kepada anaknya. Kekuatan, keindahan, dan kemudahannya juga dengan mengulang-ulang kata atau kalimat dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

Affection (Kasih Sayang Yang Tulus)

Kekuatan cinta, kasih sayang yang tulus, dan kesabaran seorang ibu dalam mendidik anak adalah kunci kesuksesannya. Demikian juga seorang guru yang mengajar Al Quran jika ingin sukses hendaknya meneladani seorang ibu agar guru juga dapat meyentuh hati siswa mereka.

Ummi bukan sekedar metode namun membangun sistem mutu di lembaga pendidikan

 Kalau hanya membuat buku metode belajar Al Quran dan cara mengajarkannya mungkin banyak orang bisa melakukannya. Namun bagaimana mengawal implementasikan metode tersebut di sekolah sehingga proses pembelajaran berjalan sesuai standar dan hasilnya optimal

Metode Ummi disusun tidak berbicara hanya tentang training guru tentang bagaimana cara mengajarkannya. Namun Ummi menyiapkan sistem pengawalan implementasi secara menyeluruh di lembaga pendidikan pengguna metode Ummi, mulai proses pembelajaran di kelas, penataan manajemen mutu di sekolah, dan hasil akhir siswa. Dengan pendekatan sistem ini diharapkan ada kepastian mutu proses pembelajaran dan kepastian hasil yang akan diperoleh siswa pada penerapan metode Ummi di lembaga pendidikan tersebut.

7 progam dasar Metode Ummi merupakan dasar utama yang diterapkan dalam membangun Generasi Qur'ani melalui proses Pembelajaran Al Qur'an dengan menggunakan metode Ummi. Selain itu, program ini juga ditujukan untuk membantu lembaga dan guru dalam meningkatkan kemampuan pengelolaan dan pembelajaran Al Qur'an yang efektif, mudah, menyenangkan dan menyentuh hati. Keseluruhan program ini akan menjamin setiap guru Al Qur'an untuk mampu memahami metodologi pengajaran Al Qur'an beserta tahapan-tahapannya sekaligus menerapkan manajemen kelas yang efektif.

Melalui penerapan 7 Program Dasar ini diharapkan menjadi sistem dasar yang mampu menjamin setiap lulusan Sekolah Dasar dapat menerapkan bacaan Al Qur'an secara tartil dengan baik.

Adapun 7 program dasar Ummi antara lain:

  1. Tashih Bacaan Al-Quran

Program ini dimaksudkan untuk memetakan standar kualitas bacaan Al Qur’an guru atau calon guru Al Qur’an, sekaligus untuk memastikan bacaan Al Qur’an guru / calon guru Al Qur’an yang akan mengajarkan Metode Ummi sudah baik dan tartil.

  1. Tahsin

Program ini dilakukan dalam rangka membina bacaan dan sikap para guru / calon guru Al Qur’an sampai bacaan Al Qur’annya bagus / tartil. Mereka yang telah lulus tahsin dan tashih berhak mengikuti sertifikasi guru Al Qur’an Metode Ummi.

  1. Sertifikasi Guru Al-Quran

Program ini dilaksanakan selama 3 hari dalam rangka penyampaian metodologi bagaimana mengajarkan Al Qur’an Metode Ummi, mengatur dan mengelola pembelajaran Al Qur’an dengan Metode Ummi. Bagi guru yang lulus dalam sertifikasi guru Al Qur’an ini akan mendapatkan syahadah / sertifikat sebagai pengajar Al Qur’an Metode Ummi.

  1. Coaching

Merupakan program pendampingan dan pembinaan kualitas penyelenggaraan pengajar an Al Qur’an di sekolah dan lembaga-lembaga yang menerapkan sistem Ummi sehingga bisa merealisasikan target pencapaian penjaminan mutu bagi siswa / santri.

  1. Supervisi (Pemastian dan penjagaan mutu sistem ummi diterapkan di lembaga)

Merupakan program penilaian dan monitoring kualitas penyelenggaraan pengajaran Al Qur’an di sekolah dan lembaga-lembaga yang menerapkan sistem Ummi yang bertujuan memberikan akreditasi bagi lembaga tersebut.

  1. Kegiatan evaluasi meliputi :

✓Jumlah guru yang bersertifikat.

✓ Implementasi proses belajar mengajar di kelas .

✓ Standar hasil belajar siswa .

✓Jumlah hari efektif Al Qur’an (HEQ).

✓ Rasio guru dan siswa .

✓Manajemen / administrasi pengajaran .

✓ Pelaksanaan pembinaan guru dan mengevaluasi kualitas pembelajarannya

Munaqasyah ( Kontrol eksternal kualitas/ evaluasi hasil akhir oleh ummi foundation )

Merupakan program penilaian kemampuan siswa / santri pada akhir pembelajaran untuk menentukan kelulusan.

Bahan yang diujikan meliputi :

✓ Fashohah dan Tartil Al Qur’an (juz 1-30) .

✓ Membaca Ghoroib dan komentarnya .

✓ Teori Ilmu Tajwid dan menguraikan hukum-hukum bacaan.

✓ Hafalan dari surat Al A’la sampai surat An Naas.

  1. Munaqasah meliputi tartil baca Al Qur’an dan Tahfidz (menghafal) Al QUr’an, baik juz 30 , 29, 28, 27, maupun di juz 1 – 5

Khotaman dan Imtihan

Acara yang bertujuan uji publik sebagai bentuk akuntabilitas dan rasa syukur, dikemas elegan, sederhana dan melibatkan seluruh stake holder sekaligus merupakan laporan secara langsung dan nyata kualitas hasil pembelajaran Al Qur’an

kepada orang tua wali santri/masyarakat. Acara meliputi :

✓ Demo kemampuan membaca dan hafalan Al Qur’an

✓  Uji publik kemampuan membaca, hafalan, bacaan ghoroib dan tajwid dasar

Uji dari tenaga ahli Al

✓  Qur’an dari Tim Ummi dengan lingkup materi tertentu

 

7 Tahapan Pembelajaran dengan Metode Ummi

Tahapan – tahapan pembelajaran Al Qur’an metode Ummi merupakan langkah – langkah mengajar Al Qur’an yang harus dilakukan seorang guru dalam proses belajar mengajar, tahapan – tahapan mengajar Al Qur’an ini harus dijalankan secara berturut – turut sesuai dengan hierarkinya sebagaimana berikut ini :

  1. Pembukaan

Pembukaan adalah kegiatan pengondisian para siswa untuk siap belajar, dilanjutkan dengan salam pembuka dan membaca do’a pembuka belajar Al Qur’an bersama sama.

  1. Apersepsi

Apersepsi adalah mengulang kembali misteri yang telah diajarkan sebelumnya untuk dapat dikaitkan dengan materi yang akan diajarkan padah hari ini.

  1. Penanaman Konsep

Penanaman konsep adalah proses menjelaskan materi/ pokok bahasan yang akan diajarkan pada hari ini.

  1. Pemahaman Konsep

Pemahaman adalah memahamkan kepada anak terhadap konsep yang telah diajarkan dengan cara melatih anak untuk contoh – contoh yang tertulis di bawah pokok bahasan.

  1. Latihan / Keterampilan

Keterampilan atau latihan adalah melancarkan bacaan anak dengan cara mengulang – ulang contoh atau latihan yang ada pada halaman pokok bahasan atau halaman latihan.

  1. Evaluasi

Evaluasi adalah pengamatan sekaligus penilaian melalui buku prestasi terhadap kemampuan dan kualitas bacaan anak satu persatu.

  1. Penutup

Penutup adalah pengondisian anak untuk tetap tertib, kemudian membaca do’a penutup dan diakhiri dengan salam penutup dari Ustadz atau Ustadzah.

Demikian paparan terkait Metode Ummi yang dilaksanakan di SDIT Darul Maza dan Sejak tahun 2017, SDIT Darul Maza diberi kehormatan sebagai sekolah model UMMI yang ditetapkan oleh UMMI Foundation Surabaya.

Prestasi dalam bidang Al Qur’an terus mewujud, setiap lulusan kelas 6 telah menguasai baca tartil dan minimal memiliki 1 juz hafalan dari target 3 juz.

Hal ini terus bertambah dari tahun ke tahun, di Tahun 2021 ada siswa yang dapat selesaikan 6 juz Alqur’an. Semoga tetap bisa terjaga hafalan serta karakter qur’an di masa yang akan datang, Aamiin.

 

“Al Qur’an akan menjadi sahabat dunia akhirat bagi ahli Qur’an. Dekatkan diri kita dengan Al Qur’an agar mendapat syafaatnya di yaumil akhir kelak”- Bunda Rince W Utami

 

Bekasi, Rabu 17 Februari 2021

Salam Literasi, semangat menulis dan menginspirasi

 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

GEROBAK CERDAS BEKEN, lomba blog www.aisei.id

SEKOLAH ADIWIYATA, DIARY FEBRUARI 2021, HARI KE 23

PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK, KOTA BEKASI SIAP LAKSANAKAN.